Kisah Sakaratul Maut Seorang Pemuda Yang Berbakti Kepada Ibunya.
By Admin
nusakini.com - Dalam salah satu khutbahnya, Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yang mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibundanya.
“Di antara keajaiban yang sampai kepadaku pada Ramadhan kali ini adalah kisah tentang seorang anak muda di antara anak-anak muda kita. Sesosok pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya, terbaring di atas kasur kematian pada usia keemasannya, yang belum genap tiga puluh tahun.
Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul maut menjemputnya, orang-orang yang ada di sekelilingnya terheran-heran saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan. Sungguh, sangat menakjubkan !
“Tidak..!, Aku tidak bisa.., Aku tidak bisa.., Aku harus izin dulu kepada ibuku”
Masih saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yang sama. Hingga membuat mereka yang menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya, yang sedari awal menyendiri dalam kamarnya, menangis, lantaran tak kuasa melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena sang buah hati adalah sosok suri tauladan yang amat berbakti kepada ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yang sedang terjadi dengan anaknya.
"Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!"
Mendengar hal itu, sontak sang ibu yang cemas berlari menuju kamar anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai mengeluarkan buliran-buliran keringat bak mutiara. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda husnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan beriman -.
Ia dengarkan sendiri kalimat yang terus diulang-ulang oleh buah hatinya.
“Tidak...!, Aku tidak bisa.., Aku tidak bisa.., Aku harus izin dulu kepada ibuku”
Segera ia dekati buah hatinya.
Dan Subhanallah..., ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :
“Wahai anaku, ini aku, ibumu..!, Wahai anaku, aku ibumu..!, Nak.., Aku ibumu.., anakku.., Dengan siapa kau bicara ?”
Ketika
ajal yang kian dekat, di saat waktu yang demikian singkat itu, akhirnya sang
pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan yang belum pernah ia
rasakan
sebelumnya
selama hidupnya. Ia pun menoleh kepada ibunya seraya berkata :
“Wahai
ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu..!, Belum pernah aku melihat
gadis
secantik
itu. Ia datang kemari.., Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang
melamarku untuk dirinya..Ibu..!, Aku katakan kepadanya, tidak..!, Aku tidak
bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku.”
Maka sang ibu pun langsung menimpali :
"Aku izinkan, anakku..!, Sungguh.., dia adalah hurriyah (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak..!"
Sedemikian tinggi-nya derajatmu wahai pemuda ?
Hingga istrimu (di surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada di dunia ?
Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam kondisi seperti ini, seorang mukmin akan diperlihatkan tempat tinggalnya di surga dan di neraka. Ia akan melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.
Bahkan ia
akan melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar melihat malaikat dengan mata
kepalanya.
Ia pun akan mendengar sebuah bisyarah (kabar gembira).
Dan Maha
Benar Allah Ta’ala yang berfirman :
"Sesungguhnya
orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka
beristiqomah
dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata :
“Janganlah kalian takut”
Di mana
kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka akan meninggal, menurut salah satu
pendapat.
Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur, sebagaimana pendapat yang lain dari
para ulama tafsir.
“Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat : 30] (mj)